23.4.12

etika berkendara

dewasa ini ramai terdengar kejahatan yang dilakukan oleh segelintir oknum pengendara kenaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat tidak bertanggungjawab yang melakukan tindak kecrobohan atau kekeraran bahkan mengarah pada kriminalitas, sebetulnya hal demikian terjadi karena pengendara tersebut tidak mengerti atau mengetahui ketentuan yang berlaku dalam berlalulintas, dan berikut adalah beberap peraturan yang dibakukan oleh pemerintah:

Mengakibatkan gangguan pada : fungsi rambu lalu lintas, marka jalan, alat pemberi isyarat lalu lintas fasilitas pejalan kaki, dan alat pengaman pengguna jalan.
Pasal 275 ayat (1) jo pasal 28 ayat (2)

Tidak mematui perintah yang diberikan petugas Polri sebagaimana dimaksud dalam pasal 104 ayat ( 3 ), yaitu dalam keadaan tertentu untuk ketertiban dan kelancaran lalu lintas wajib untuk : Berhenti, jalan terus, mempercepat, memperlambat, dan / atau mengalihkan arus kendaraan.
Pasal 282 jo Pasal 104 ayat (3)

Tidak dapat menunjukkan Surat Ijin Mengemudi yang Sah
Pasal 288 ayat (2) jo Pasal 106 ayat (5) hrf b.

Mengemudikan kendaraan bermotor di jalan,tidak memiliki Surat Izin Mengemudi
Pasal 281 jo Pasal 77 ayat (1)

Kendaraan Bermotor tidak dilengkapi dengan STNK atau STCK yang ditetapkan oleh Polri.
Psl 288 ayat (1) jo Psl 106 ayat (5) huruf a.

Kendaraan Bermotor tidak dipasangi Tanda Nomor Kendaraan Bermotor yang ditetapkan oleh Polri.
Pasal 280 jo pasal 68 ayat (1)

Kendaraan bermotor di jalan dipasangi perlengkapan yang dapat menganggu keselamatan berlalu lintas antara lain ; bumper tanduk dan lampu menyilaukan.
Pasal 279 jo Pasal 58

Tidak mengenakan Sabuk Keselamatan
Psl 289 jo Psl 106 Ayat (6)

Tanpa menyalakan lampu utama pada malam hari dan kondisi tertentu.
Pasal 293 ayat (1)jo pasal 107 ayat (1)

Melanggar aturan tata cara penggandengan dan penempelan dengan kendaraan lain Pasal 287 ayat (6) jo pasal 106 (4) hrf h

Selain sepeda motor, mengemudikan kendaraan yang tidak dilengkapi dengan rumah rumah, tidak mengenakan sabuk keselamatan dan tidak mengenakan Helm.
Pasal 290 jo Pasal 106 (7).

Melanggar aturan gerakan lalu litas atau tata cara berhenti dan parkir
Pasal 287 ayat (3) jo Pasal 106 ayat (4) e

Melanggar aturan Batas Kecepatan paling Tinggi atau Paling Rendah
Psl 287 ayat(5) jo Psl 106 ayat (4) hrf (g) atau psl 115 hrf (a)

Tidak memberikan isyarat dengan lampu penunjuk arah atau isyarat tangan saat akan membelok atau berbalik arah. Pasal 294 jo pasal 112 (1).

Tidak memberikan isyarat saat akan berpindah lajur atau bergerak kesamping.
Pasal 295 jo pasal 112 ayat (2)

Marka Melanggar aturan Perintah atau larangan yang dinyatakan dengan Rambu lalu lintas atau Marka
Psl 287 ayat(1) jo psl 106(4) hrf (a) dan Psl 106 ayat(4) hrf (b)

Melanggar aturan Perintah atau larangan yang dinyatakan dengan alat pemberi isyarat Lalu Lintas. Psl 287 ayat (2) jo psl 106(4) hrf (c)

- Melakukan kegiatan lain saat mengemudi
-Dipengaruhi oleh suatu keadaan yang mengakibatkan gangguan konsentrasi dalam mengemudi di jalan Pasal 283 jo pasal 106 (1).

Mengemudikan Kendaran bermotor pada perlintasan antara kereta api dan jalan, tidak berhenti ketika sinyal sudah berbunyi, Palang Pintu Kereta Api sudah mulai ditutup, dan / atau ada isyarat lain.
Pasal 296 jo pasal 114 hrf (a).

Tidak Memasang segitiga pengaman, lampu isyarat peringatan bahaya atau isyarat lain pada saat berhenti atau parkir dalam keadaan darurat dijalan.
Pasal 298 jo psl 121 ayat (1)

wewenang, tugas, dan tanggung jawab

dalam tulisan kali ini penulis akan mengajak anda sedikit memahami peranan suatu jabatan dalam organisasi, adapun jabatan atau posisi yang akan kita soroti kali ini adalah ketua sebuar organisasi komunitas di tingkat provinsi.
tugas pokok seorang pimpinan organisasi antara lain membina dan mengelola organisasi yang dipimpinnya berdasarkan anggaran dasar, anggaran rumah tangga , dan peraturan organisasi yang lebih spesifik serta kebijakan organisasi diatasnya(tingkat nasional). seorang ketua selayaknya memperhatikan arah kebijakan dari badan pembina, serta usulan dan saran dari badan penasihat. seorang ketua haruslah mampu menentukan arah kebijakan badan-badan pelaksana, memantau, mengawasi, mengevaluasi, dan mengikuti informasi terkini dan laporan atas segala pelasanaan progran dan rencana kerja pengurus organisasi.
pemimpin organisasi memiliki beberapa wewenang yang diserahkan kepadanya dan semua yang dipimpin anggota menerimanya, dan berikut diantaranya : mengurus semua penyelenggaran program organisasi, memotivasi anggota yang dipimpinnya, menyusun tugas pokok dan fungsi(tupoksi), bekerjasama dengan pihak luar organisasi, mewakili organisasi yang dipimpinnya, dan memberikan apresiasi(pengargaan) bersasarkan keputusan musyawarah pengurus organisasi.
seorang ketua organisasi secara praktis dibebankan tanggungjawab yang melekat pada dirinya dimulai saat pertamakali ia dilantik sebagai ketua, dan berikut beberapa tanggungjawab yang umunya diberikan kepada seorang ketua organisasi : melaksanakan rapat/pertemuan/musyawarah berdasarkan arahan organisasi diatasnya, memimpin badan pelasana dalam linkup tugas selaku  badan pimpinan, menyampaikan laporan sesuai dengan tatanan yang diatur dalam ad/art organisasi, dan mejaga/memmelihara citra/ wibawa organisasi yang dipimpinnya. 

pekerjaan

Beberapa bulan lalu sebuah organisasi yang bergerak di bidang olah raga masyarakat yang mengkhususkan diri untuk kelompok olahraga permainan dan rekreasi menggelar sebuah acara multi event untuk tingkat nasional lebih dari 25 perwakilan provinsi dan puluhan cabang olahraga menyemarakan acara tersebut, berlokasi di parkir timur senayan gelora bung karno dan berlangsung selama 6 hari berturut-turut acara tersebut digelar.
selama 6 hari gelaran event tersebut kami(penulis beserta tim) menangani salah satu vanue eksibisi yang termasuk paling sibuk karena jumlah peserta dan amino masyarakat sekitar lokasi yang memadati vanue tempat kami bertugas.
sebelum gelaran event tersebut kami harus menyusun time lable secara umum hari-perharinya beserta breakdown acara dalam setiap hari selama pelaksanaan yang akan dijalankan dalam vaue kami, semua kebutuhan dipersiapkan secara matang, berkoordinasi dengan event organizer dan komite pelasana multi event adlah hal penting, agar setiap fasilitas dan acara vanue tidak berbenturan dengan acara di main stage dan vanue lainnya.
pekerjaan yang kami lakukan sangat dinamis diantaranya perencanaan, persiapan, pelasanaan, kontroling untuk menghindari over time, dan evaluasi.
fornas_indonesia